Renovasi Gedung Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya |
Rencana perenovasian ini sudah dimulai sekitar awal tahun 2011, tapi dalam sosialisasinya terasa kurang yang mengakibatkan Mahasiswa banyak yang tidak mengerti adanya renovasi gedung ini. "Kalau sosialisasi kurang saya akui memang kurang, karena jumlah Mahasiswa kita banyak. sedangkan proses sosialisasi bersifat button up yang artinya mahasiswa dituntut terlibat langsung dalam sosialisasi ini melalui audiensi atau lainnya," ungkap Dekan FD itu.
Target renovasi gedung ini sebenarnya selesai pada akhir tahun 2012, tapi dalam realisasinya renovasi ini menemui kendala sehingga penyelesaiannya mundur hingga Januari depan. "Molornya pihak kontraktor membuat faktor terjadinya penyelesaian gedung tidak memenuhi target, sehingga renovasi akan berakhir pada akhir bulan Januari 2013" tegas Rijalul Faqih, M.Si selaku Kabag. PRT IAIN Sunan Ampel. Pihak kontraktor pun menjawab dengan santainya yang pada dasarnya renovasi ini dirasa mendadak, jika jauh sebelumnya sudah disiapkan secara matang, maka pembangunan ini juga akan cepat selesai. "Adanya hambatan logistic maupun pengadaan material, sehingga mungkin tidak selesai pada targetnya. Pengerjaannya pun dikebut seharian, pagi-malam." sebut Sohwan salah seorang kontraktor Gedung A.
Penyandang dana renovasi Gedung FD dan Adab ini berasal dari Islamic Development Bank (IDB) pusatnya berada di Jeddah, Madinah, yang merupakan suatu program atau anggaran yang diberikan kepada IAIN dalam bentuk pembangunan gedung-gedung baru yang berada di IAIN, "IDB mau membantu kita karena kita Universitas berlabel Islam. Adanya dana dari IDB membuat IAIN tidak kebingungan mencari dana, karena IAIN sendiri tidak akan bisa membiayai pembangunan ini. Mungkin butuh waktu 60 tahun IAIN baru bisa mendanai pembangunan gedung-gedung ini." Ujar Dekan FD.
IDB mensyaratkan dana pendamping dari Government of Indonesia (GOI) sekitar 20% dari 35 Juta US$ dari total keseluruhan renovasi gedung di IAIN untuk FD dan Fakultas Adab. "Total dari 2 gedung FD itu sekitar 3,1 M itu hanya untuk kontruksinya saja," ungkap Kabag PRT IAIN. Sebenarnya dana yang dikucurkan itu sekitar 3,6 M, tapi setelah proses pelelangan yang dilakukan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPS) disepakati penawaran terendah turun sekitar 500 Juta, lanjutnya. Bantuan dari IDB ini tidak terkait dengan niat IAIN yang ingin berubah menjadi UIN, tapi dengan adanya bantuan dari IDB ini diharapkan ada peningkatan output mahasiswa di bidang SDM maupun di bidang kuantitasnya. "Jadi jumlah mahasiswanya semakin banyak, kualitasnya semakin besar." Dekan FD.
Dengan renovasi gedung-gedung ini yang merubah tampilan desain lama (jaman dulu) menjadi sekarang dengan desain modern akan berpengaruh dengan meningkatnya SDM, meningkatnya layanan kepada mahasiswa, dan meningkatnya produktifitas mahasiswa untuk keilmuan di masing-masing prodi dan jurusan serta pernyataan IAIN yang merubah dirinya menjadi UIN itu artinya peluang lulusan kampus ini untuk membantu masyarakat dan GO Public ke Indonesia semakin luas. "Jadi, nantinya IAIN akan mempunyai suatu ciri khas pada bangunannya yang berbentuk kerucut itu," tutur Rijalul Faqih.
Tampak Gedung A dan B Dakwah Baru |
Pada waktu yang bersamaan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya Abd. A’la yang akan melantik bawahan-bawahannya menyatakan bahwa visi dari renovasi gedung ini adalah untuk pelayanan yang lebih baik bagi mahasiswa supaya belajarnya kondusif dan macamnya. "Saya berharap ke depan IAIN Sunan Ampel lebih nyaman kuliahnya, lebih kondusif, aspek akademis lebih berkualitas sehingga lulusan IAIN lebih kompetitif." Pungkasnya. (red/basecamp)