Sabtu, 17 Agustus 2013

Jamur Teletong Termasuk Narkotika, Benarkah ?

Magic Mushroom atau sering dikenal Jamur Teletong.
Surabaya (01/08) - Kita mungkin tak percaya bila salah satu jenis jamur masuk ke dalam daftar narkotika. Salah satu jamur yang biasa dinamai magic mushroom atau lebih sering dikenal jamur teletong masuk kedalam zat berbahaya dan punya efek seperti narkoba.
Banyak orang mengira penggunaan jamur sah-sah saja karena sifatnya yang alami. Tapi ternyata jenis jamur ini masuk dalam narkotika golongan I di Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Pengguna maupun penjualnya bisa dikenakan pidana.
Pakar Kimia-Farmasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Mufti Djusrin mengatakan, di dalam undang-undang, jamur bisa ditemukan bernama psilosibina. Jenis itu masuk ke dalam narkotika alami atau berbahan dasar tumbuh-tumbuhan.
Ini merupakan jamur yang biasa tumbuh pada kotoran hewan, terutama sapi. Bila dikonsumsi, bisa memunculkan efek halusinasi tingkat tinggi sesuai dengan keadaan psikologis si pengonsumsi. Mereka bisa kehilangan kontrol terhadap apa yang dilakukannya. Kondisi ini kerap memicu beragam tindakan menyimpang lain.
Anehnya, sampai sekarang jenis jamur ini merupakan menu yang diperjual-belikan di resto-resto pulau Bali khususnya. Ada pula praktek perjualan jamur ini yang sangat dibilang bebas melalui jejaring sosial ‘kaskus’.
Kalau kita menengok kasus-kasus yang baru bermunculan kali ini, artis bawa zat narkotika jenis baru (zat katinon). Seakan penegak hukum lalai dengan barang lama dan ber-euforia dengan barang baru yang diungkapnya.
Berdasarkan pengamatan Mufti, jamur yang proses pengolahannya berbeda dengan jamur untuk konsumsi biasa itu banyak beredar di kota-kota besar di Indonesia. Tapi untuk aturan hukumnya, Mufti mengatakan hal itu wewenang penegak hukum.
"Kalau soal peraturan ya saya serahkan ke penegak hukum. Saya hanya menjelaskan secara kimia, ini adalah narkotika, ya otomatis pasti menjadi tindak pidana," lanjutnya.
Jamur Teletong (2).
Beberapa Fakta tentang Jamur ini :
1. Psilocybin mushroom telah diteliti di seluruh dunia dan diekstraksi ke dalam bentuk obat (Indocybin® Sandoz) dipasarkan dengan tujuan eksperimental dan sebagai agen psikoterapi.
2. Psilocybin dipakai sebagai obat untuk mengobati penyakit neurologik dan psikiatrik. Psilocybin dapat digunakan untuk mengobati nyeri kepala kronis unilateral (cluster headache). Beberapa penelitian menyatakan bahwa penggunaan psilocybin menghasilkan efek terapeutik yang lebih cepat dibanding agen serotonergik lainnya dalam pengobatan gangguan obsesif kompulsif.
3. Psilocybin mushroom telah digunakan di beberapa negara di dunia sebagai pengganti methadone untuk terapi pecandu narkotika.
4. Psilocybin mushroom tidak menyebabkan keracunan atau ketagihan Efek. Lembaga Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja, cabang dari Pusat Kendali Penyakit (CDC), menilai bahwa psilocybin kurang beracun dibanding aspirin dan kafein. Psilocybin juga tidak mengakibatkan ketagihan karena bukan termasuk golongan psychoactive, melainkan psychedelic. Efek intoksikasi dari mushroom yang mengandung psilocybin berlangsung antara dua sampai tujuh jam tergantung dari dosis pemakaian, metode penggunaan, dan metabolisme perorangan.

Umumnya, onset dari magic mushroom di dalam tubuh berkisar antara 10-40 menit ketika dikunyah dan dibiarkan di mulut hingga larut, dan berkisar antara 20-60 menit ketika ditelan dalam keadaan lambung kosong. Sedangkan tubuh akan kembali normal setelah 6-8 jam.
Level 1
Tingkat ini menghasilkan efek ringan, dengan tambahan beberapa visual warna cerah dan sebagainya. Perubahan komunikasi antara otak kanan dan kiri menyebabkan musik dan suara2 terdengar lebih peka.
Level 2
Warna cerah, visual menjadi bergerak dan bernafas. Beberapa pola 2 dimensi menjadi jelas setelah menutup mata. Cenderung bingung. Perubahan memori jangka pendek. Meningkatnya kreatifitas.
Level 3
Visual yang semakin menjadi jadi, pola-pola lengkung dan kaleidoskop terlihat pada setiap permukaan. Beberapa halusinasi ringan seperti air yang mengalir. Mata yang tertutup telah naik ke tingkat 3 dimensi. Kebingungan panca indra, seperti susahnya membedakan warna suara dll. Waktu terasa sangat lama "moments of eternity".
Level 4
Halusinasi yang sangat kuat, objek yang dilihat akan berubah menjadi objek lain. Hancur dan terpisahnya ego dalam diri (adanya suatu hal tidak nyata yang berbicara kepada anda). Hilang dari realita. Waktu menjadi tidak berarti. Jenis fenomena dari Out of body experiences.
Level 5
Hilangnya koneksi visual dengan kenyataan. Fungsi indra menjadi tidak normal. Ego hilang total. Adanya penggabungan antara ruang, benda lain, atau alam semesta. Hilangnya dari realita dunia yang begitu parah, menjadi sulit dijelaskan. Pada level sebelumnya relatif mudah untuk menjelaskan perubahan pola persepsi dan pikiran. Level ini berbeda, untuk hal yang biasanya dirasakan dan ada di dunia, sekarang menjadi tidak ada! seakan-akan memiliki dunia yang berbeda dari dunia realita. Mencapai sebuah pencerahan / Sasori.

Sumber : Berbagai Sumber

1 komentar:

fabyannahcaiazza mengatakan...

Women's titanium wedding bands | Titanium Arts
Titanium Arts has mokume gane titanium designed a beautiful wedding venue titanium nitride coating where the bride and titanium touring groom will enjoy a stunning view of the titanium bracelet sky above the 2016 ford focus titanium

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by EiAk - Journalism World | EiAk Corporation