Kamis, 30 Mei 2013

JODOH KOK DI TENTUKAN RAMALAN

“Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”, itulah pepatah sang pujangga. Di teliti dari makna  tersebut kita akan paham dan mengerti betul apa maksud dari pepatah itu. Apalagi yang menafsirkannya kaum Remaja mesti sangat paham betul.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) telah menjelaskan tentang adanya berpasang-pasangan di muka bumi ini. Ada malam ada siang, ada bulan ada bintang, ada laki-laki ada perempuan, yang mana layaknya Nabi Adam dan Siti hawa, mereka di ciptakan hanya untuk mencari pasangannya. Di ilhami dari  kisah nyata Nabi Adam ‘Alaihissallam (AS) saat berada di  surga-Nya Allah, beliau merasa kesepian, karena waktu itu beliau hanya menyendiri di Jannah (surga) Nya Allah tanpa seorang pendamping pun. Akhirnya Allah mendengar isi hati Nabi Adam, kemudian Allah menciptakan seorang wanita yang bernama Siti Hawa untuk menemani Nabi Adam berada di surga hingga menjadi pasangannya. Maha sucinya Allah SWT.
Allah SWT juga merahasiakan 3 hal yang tak ada satu pun makhluk-Nya tahu. Terutama Nabi junjungan kita Muhammad Shollohu ‘Alaihi Wasallam (SAW) nyatanya jodoh (pasangan hidup), rizqi, dan yang terakhir hari qiamat/maut (mati). Maka dari itu kita sebagai makhluk-Nya yang di ciptakan dari Tanah Lempung (tanah liat), tidak bisa memprediksi ketiga hal tersebut dengan akal pikiran maupun dengan cara lainnya. Namun di zaman modern ini kita sering mendengar/melihat di media-media elektronik, banyak orang takut tidak punya jodoh, rejeki, dan menentukan nasib. Akhirnya mereka meramal nasib atau mencari jodoh melalui kontak jodoh yang sekarang paling banyak kita simak di iklan televisi atau media surat kabar/koran.  Seakan-akan pernyataan di atas tidak berfungsi sama sekali bagi mereka yang kurang kepercayaannya (imannya).
Al-mukarrom Al-Ustadz Nor Kholis, selaku pengasuh TPQ Daarurrohmah yang berada di Jln. Wiyung Surabaya, beliau menegaskan tentang adanya ramalan dan kontak jodoh via sms itu “Allah SWT telah menentukan nasib, jodoh, rejeki, dan mati. Namun saya tidak sepakat kalau ada orang muslim meramalkan nasib/jodohnya kepada sesama makhluknya melalui sms ataupun dengan cara lainnya, di karenakan menimbulkan Syirik (menyekutukan) kepada Allah, yang mana Allah akan melaknat orang yang menyekutukanNya, tsumma na’udzubillah min dzalik”, tegas ustadz 30 tahun itu.
“Seseorang muslim dianjurkan untuk berusaha dalam segi apapun. Nyatanya mencari rejeki, jodoh, dan hal yang kita inginkan di dunia ini, yang mana telah di jelaskan dalam salah satu hadist yang berbunyi man jadda wa jadda yaitu barang siapa salah seorang yang bersungguh-sungguh, maka tercapailah apa yang di inginkannya”, tambahannya.
Sisi lain salah seorang mengatakan memperbolehkan adanya kontak jodoh via sms dengan catatan  selagi tidak merusak norma-norma yang di tentukan oleh agama islam itu sendiri, dalam bentuk usaha bukan karena maksud yang menimbulkan Syirik, ungkap Ustazdah Tatik, selaku pendidik Al-Qur’an TPQ Darurrohmah itu. “Di dunia ini apapun yang kita mau bisa di capai melalui usaha dan do’a, usaha tanpa do’a tidak ada hasilnya sebaliknya”, imbuhannya.
Riza Abdillah (21) Salah satu Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya juga menambahkan dari beberapa pendapat yang telah disebut, “Seharusnya kita sebagai umat islam yang paling banyak di negara Indonesia ini, jangan sampai terpengaruh dengan adanya seperti itu, jangan-jangan dia hanya untuk menyesatkan kita orang muslim, di karenakan berbau ramalan, sedangkan kita sebagai manusia biasa tidak boleh meramalkan nasib seseorang, kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke esokan harinya, hanya sang Kholiq lah yang tahu itu”, ujarnya. Sebaiknya di tayangan iklan televisi tidak usah menayangkan sponsor seperti itu, tidak penting dan tidak ada manfaatnya sama sekali, singkat celoteh tambahnya. (wafa)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by EiAk - Journalism World | EiAk Corporation