“Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”, itulah pepatah sang
pujangga. Di teliti dari makna tersebut
kita akan paham dan mengerti betul apa maksud dari pepatah itu. Apalagi yang
menafsirkannya kaum Remaja mesti sangat paham betul.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT)
telah menjelaskan tentang adanya berpasang-pasangan di muka bumi ini. Ada malam
ada siang, ada bulan ada bintang, ada laki-laki ada perempuan, yang mana layaknya
Nabi Adam dan Siti hawa, mereka di ciptakan hanya untuk mencari pasangannya. Di
ilhami dari kisah nyata Nabi Adam ‘Alaihissallam (AS) saat berada di surga-Nya Allah, beliau merasa kesepian, karena
waktu itu beliau hanya menyendiri di Jannah (surga) Nya Allah tanpa seorang
pendamping pun. Akhirnya Allah mendengar isi hati Nabi Adam, kemudian Allah
menciptakan seorang wanita yang bernama Siti Hawa untuk menemani Nabi Adam
berada di surga hingga menjadi pasangannya. Maha sucinya Allah SWT.
Allah SWT juga merahasiakan 3 hal yang tak ada satu pun makhluk-Nya
tahu. Terutama Nabi junjungan kita Muhammad Shollohu ‘Alaihi Wasallam (SAW) nyatanya jodoh (pasangan hidup), rizqi, dan
yang terakhir hari qiamat/maut (mati). Maka dari itu kita sebagai makhluk-Nya yang
di ciptakan dari Tanah Lempung (tanah liat), tidak bisa memprediksi ketiga hal
tersebut dengan akal pikiran maupun dengan cara lainnya. Namun di zaman modern
ini kita sering mendengar/melihat di media-media elektronik, banyak orang takut
tidak punya jodoh, rejeki, dan menentukan nasib. Akhirnya mereka meramal nasib
atau mencari jodoh melalui kontak jodoh yang sekarang paling banyak kita simak
di iklan televisi atau media surat kabar/koran.
Seakan-akan pernyataan di atas tidak berfungsi sama sekali bagi mereka
yang kurang kepercayaannya (imannya).
Al-mukarrom Al-Ustadz Nor Kholis, selaku pengasuh TPQ Daarurrohmah yang berada di Jln. Wiyung
Surabaya, beliau menegaskan tentang adanya ramalan dan kontak jodoh via sms itu
“Allah SWT telah menentukan nasib, jodoh,
rejeki, dan mati. Namun saya tidak sepakat kalau ada orang muslim meramalkan
nasib/jodohnya kepada sesama makhluknya melalui sms ataupun dengan cara
lainnya, di karenakan menimbulkan Syirik (menyekutukan) kepada Allah, yang mana
Allah akan melaknat orang yang menyekutukanNya, tsumma na’udzubillah min dzalik”,
tegas ustadz 30 tahun itu.
“Seseorang muslim dianjurkan untuk
berusaha dalam segi apapun. Nyatanya mencari rejeki, jodoh, dan hal yang kita
inginkan di dunia ini, yang mana telah di jelaskan dalam salah satu hadist yang
berbunyi man jadda wa jadda yaitu barang siapa salah seorang yang
bersungguh-sungguh, maka tercapailah apa yang di inginkannya”, tambahannya.
Sisi lain salah seorang mengatakan memperbolehkan adanya kontak
jodoh via sms dengan catatan selagi tidak merusak norma-norma yang di
tentukan oleh agama islam itu sendiri, dalam bentuk usaha bukan karena maksud
yang menimbulkan Syirik, ungkap Ustazdah Tatik, selaku
pendidik Al-Qur’an TPQ Darurrohmah itu.
“Di dunia ini apapun yang kita mau bisa di capai melalui usaha dan do’a, usaha
tanpa do’a tidak ada hasilnya sebaliknya”, imbuhannya.
Riza Abdillah (21) Salah satu Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Sunan Ampel Surabaya juga menambahkan dari beberapa pendapat yang telah
disebut, “Seharusnya kita sebagai umat
islam yang paling banyak di negara Indonesia ini, jangan sampai terpengaruh
dengan adanya seperti itu, jangan-jangan dia hanya untuk menyesatkan kita orang
muslim, di karenakan berbau ramalan, sedangkan kita sebagai manusia biasa tidak
boleh meramalkan nasib seseorang, kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke
esokan harinya, hanya sang Kholiq lah yang tahu itu”, ujarnya. Sebaiknya di tayangan iklan televisi tidak
usah menayangkan sponsor seperti itu, tidak penting dan tidak ada manfaatnya
sama sekali, singkat celoteh tambahnya. (wafa)